Wednesday, November 12, 2014

Waktu Pasti Berlalu

Inilah aku , seorang yang biasa dan lugu yang semakin tua seiring berjalannya waktu.Kehidupan yang telah ku jalani dari waktu ke waktu , ku tuangkan semua cerita ku dalam lembaran – lembaran kertas yang dihiasi oleh tetesan – tetesan tinta.Saat muncul suatu saat olehku , betapa berharganya waktu.Waktu yang terus berjalan tidak terasa lamanya.

Terkadang saat yang sangat kurasakan ketika aku menunda untuk mengerjakan tugas – tugas sekolahku , disaat Sabtu siang saat aku hendak mengerjakannya hatiku berkata “sudahlah nanti saja , masih ada malam hari” . Dan ketika saat malam ku hendak mengerjakan , hatiku berkata kembali “ Tidurlah saja , kau sudah mengantuk bukan ? Pergilah tidur dan kerjakan saat kau kembali segar esok hari”.Aku pun pergi untuk bergegas tidur dikamarku.Keesokan paginya hal yang berulang – ulang , yaitu bisikan serupa dari hatiku untuk menunda semua tugasku.Hingga siang hari  , sore , malam aku masih belum sedikitpun menyentuk tugas – tugas sekolahku.Ingatlah betapa berharganya waktu , janganlah engkau terperdaya oleh waktu yang akan membelenggumu jikalau menyia-nyiakannya.
"Tidak peduli seberapa cepat kau berlari , kau tidak akan pernah mampu menandingi kecepatan berjalannya waktu" - by me
Terkadang terpikir olehku , mengapa begitu cepat waktu berlalu.Apakah aku yang tidak tahu bagaimana caranya untuk menikmati hidupku.Apakah aku yang terlalu mudah membuang waktu ku untuk sesuatu yang sia – sia.Sesekali aku memandangi jam dinding disudut rumahku , aku perhatikan detik – demi detik jam itu , ternyata apa yang aku dapatkan? . Bahwasanya aku merasa bosan , aku merasa waktu berjalan begitu lama disaat aku menatapi detik demi detik jam dinding rumahku.Semua akan berjalan begitu lama disaat kita menunggu sesuatu.Itulah yang sebenarnya terjadi pada kehidupan , ternyata secara tidak sadar kita telah menikmati kehidupan kita seiring berjalannya waktu.Hari demi hari tidak terasa , hingga mungkin kini sudah belasan bahkan puluhan tahun umur seseorang.Bayangkan jika sesorang yang tidak menikmati hidupnya , akan terasa hampa dan membosankan layaknya memandangi jam dinding yang statis.Hidup akan terasa hampa layaknya bebatuan yang diam terpaku hingga lapuk.

Waktu yang tidak terasa selama ini , apakah yang sudah kita perbuat? Apakah yang telah kita lakukan didalam kehidupan yang fana ini? Sungguh tidak terpikirkan waktu yang selama ini hilang begitu saja seperti desiran pasir yang ditiup oleh angin kencang.

Hingga pada suatu ketika aku mendengar kabar akan kematian temanku , aku seolah tidak percaya akan hal itu.Kala itu hatiku sangat terpukul , rasanya seperti aku mendapatkan sambaran petir yang begitu cepat dan menusuk.Seseorang yang begitu baik dan ramah itu , hilang di telan bumi begitu cepatnya.Usia nya yang masih muda , masih segar , dan masa remaja dimana akan berfikir lebih jauh untuk kehidupan di masa depan.Ribuan orang datang di hari kematiannya , ribuan orang berbondong – bondong mengunjungi dirinya , dihari akhir dirinya sebelum ia di kebumikan.Sesak padat suasana sedih , seolah – olah burung – burung dan rerumputan pun ikut menangisi kepergiannya.

Di hari yang panas itu seketika menjadi suasana yang teduh dan haru.Tibalah saatnya kami beranjak untuk mengebumikan dirinya , semua orang berjalan dengan penuh air mata yang berlinang membawanya hingga ke pemakaman.Semua menangis mulai awal hingga tanah terakhir yang menutupinya di akhir pemakaman. Aku menangis terharu akan sahabatku dan didalam hatiku aku berkata “Semoga dengan kepergianmu ini ,semua  orang yang mencintaimu dapat menerima . Hey kawan lihat lah begitu banyak orang yang mencintai mu disini , engkau senang bukan ? Aku yakin engkau pasti sudah senang dialam sana penuh dengan senyuman keteguhan”.

No comments:

Post a Comment